Mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2021 dan 2022 STIKOM Yos Sudarso mengadakan pameran robotika dan sistem tertanam di hadapan kelompok industri pada Senin (10/2) di Ruang Studio STIKOM Yos Sudarso. Pameran ini menampilkan berbagai proyek hasil perkuliahan yang telah dikembangkan oleh mahasiswa.
Pada pameran tersebut, mahasiswa semester 7 dan semester 5 yang terdiri dari beberapa kelompok menampilkan inovasi mereka dalam bentuk berbagai jenis robot dan miniatur smart home. Proyek yang dipamerkan diantaranya adalah SYS Cam Robot (drone berbentuk mobil), Towing Car Robot, Zona Sort Car, Mobil Pemadam Api dan Bulldozer Car.
Setiap kelompok diberikan waktu 10 menit untuk mempresentasikan proyek yang sudah dibuat dihadapan sesama mahasiswa dan kelompok industri. Tanggapan positif dari kelompok industri menjadi udara segar bagi mahasiswa.
“Untuk robotika memiliki konsep yang kreatif dan dapat diwujudkan, namun masih terdapat kekurangan teknis yang belum sempurna. Lalu smart home memiliki desain yang sudah bagus dalam pemilihan warna. Untuk semua sensor sudah terpasang dengan sangat baik, dan semua berfungsi dengan baik, smart home ini juga sudah diperkirakan tingkat efisiensi energi yang dibutuhkan, ini sudah sangat bagus, dan bisa ditingkatkan lagi.” Tutur Buntoro, pemilik Indokom.
Konsep proyek telah dikembangkan sejak awal perkuliahan robotika dan sistem tertanam, dengan berbagai peningkatan sebelum dipamerkan. Setiap proyek membutuhkan waktu 2–4 minggu efektif agar menjadi produk yang kompleks dan berfungsi dengan baik. Namun, mahasiswa menghadapi kendala dalam persiapan, terutama dalam hal manajemen waktu dan risiko kerusakan alat.
Setiap proyek yang dikerjakan mahasiswa membutuhkan waktu 2-4 minggu efektif untuk bisa menjadi sebuah produk yang kompleks dan berfungsi dengan baik. Fokus dan waktu menjadi kendala dalam persiapan serta sumber daya yang riskan rusak.
“Perlu fokus dan waktu yang efektif. Mungkin lebih ke arah waktu ya, selain itu sumber daya dan alat yang digunakan riskan rusak, itu jadi kendala yang kita hadapi” ucap Gerson Manuel Sugianto, mahasiswa TI angkatan 2021.
“Ya hampir sama seperti yang Gerson bilang, lebih ke arah waktu, untuk miniatur smart home ini kami mengerjakan selama 7 hari penuh dan lembur-lembur. Kabel-kabel yang sering putus juga jadi kendala untuk bisa menyelesaikan proyek ini,” tambah Vincensius Bowo, mahasiswa TI angkatan 2022.
Buntoro dan perwakilan industri lainnya sangat mengapresiasi penuh pameran ini serta berharap mahasiswa dapat lebih siap memasuki dunia industri.
“Sudah maju untuk robotikanya, sudah bagus. Kalau mau melangkah ke dunia industri harus melihat efisiensi, desain, dan produknya bisa menghasilkan apa. Apakah bisa dikatakan layak masuk ke industri? Saya rasa harus diproses kembali untuk bisa masuk ke industri,”kesan Buntoro.
Pameran ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa mengenai dunia industri. Meskipun persiapan menghadapi berbagai kendala, mahasiswa merasa senang karena mendapatkan masukan langsung dari industri.
“Harapan untuk kedepannya semoga adik tingkat memamerkan atau membuat project yang lebih baik dan lebih menarik lagi dari ini, kami juga berharap semoga prodi mendapat rekognisi lebih luas, sehingga semakin banyak mahasiswa yang bergabung.” ucap Gerson.
Bowo juga menyampaikan harapannya agar pameran selanjutnya memiliki proyek yang lebih bervariasi, beragam, dan inovatif.
“Kami berharap mahasiswa siap untuk terjun ke dunia industri. Kesenjangan antara dunia dan lulusan mash menjadi tantangan di banyak tempat. Oleh karena itu, kami siap membantu mahasiswa dengan membagi keahlian mereka ke dalam beberapa bidang seperti programming, engineering marketing dan desain sesuai dengan kemampuan mahasiswa,” tambah Buntoro.
Penulis: Gabriel Rosa