"Tetap Semangat dengan Keadaan Apapun Itu, Di Era Disrupsi Semua Orang Berhak Memilih Karir ataupun Pendidikan"
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Yos Soedarso Purwokerto melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) selama 4 hari yang dimulai Senin (11/09).
Dalam pelaksanaannya, STIKOM memberikan banyak informasi mengenai STIKOM yang dimulai dunia perkuliahan. Salah satu rangkaian acaranya adalah kuliah umum yang dibawakan langsung oleh jurnalis senior Andy F Noya.
Selama memberikan kuliah umum, Andy F Noya membagikan kisah hidupnya hingga berlinang air mata. Ia menceritakan betapa berat perjuangan hidup sang ibu untuk membesarkannya bersama kakak-kakaknya.
”Tuhan mempunyai rencana untuk saya, tapi saya baru tahu belakangan. Dulu saya marah dengan Tuhan karena saya bilang: kenapa ibu saya dari waktu ke waktu miskin dan menderita,” cerita Andy di depan teman-teman mahasiswa baru STIKOM Yos Soedarso Purwokerto.
Ia juga menyampaikan bahwa orang tuanya berpisah saat dirinya masih kecil dan anak-anaknya ikut dengan ibunya. Andy merasakan betul ketika ibunya harus banting tulang untuk menghidupi Andy dan kakak-kakaknya sebagai tukang jahit.
Selepas SMP, Andy melanjutkan pendidikannya di STM jurusan mesin dan tetap berusaha dengan baik. Memiliki ketertarikan pada bidang menulis, Andy pun terus menekuninya dengan baik sehingga bisa menjadikannya jurnalis senior dan kini menjabat pimpinan redaksi.
Ia terus memotivasi teman-teman mahasiswa untuk tetap semangat, walaupun merasa terpaksa kuliah karena tidak sesuai dengan minat atau keinginannya atau mungkin karena keterbatasan keluarga atau yang lainnya.
Andy menyampaikan lagi bahwa tak perlu khawatir dengan keadaan yang sedang dihadapi, entah karena beasiswa atau karena orang tua tidak mampu. Apapun alasannya, asal bisa belajar, bisa masuk perguruan tinggi, bisa pandai walaupun hatinya tidak ditempat, tidak masalah. Di era disrupsi yang membuat semua orang mempunyai kebebasan untuk memilih karir ataupun pendidikan.