Nur Anisa Fitriana Rosadi

Pada era globalisasi ini individu dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan  efisien namun pemanasan gloabal menyebabkan kondisi cuaca yang tidak dapat terprediksi, cuaca tidak  terduga yang terkadang datang diwaktu yang tidak tepat dapat membuat repot perkerjaan contohnya jemuran kehujanan. Jika dilihat ini merupakan hal ringan atau sepele namun ditengan pola hidup yang  padat ini akan sangat merepotkan jika individu harus berkerja dua kali atau mungkin adanya pakaian yang  akan dipakai esok hari. Maka dariitu penulis membuat sistem atap pintar (smart roof) yang akan diterapkan  di atas jemuran, sistem ini dapat membuka dan menutup atap secara otomatis tergantung dengan kondisi  cuaca. Sistem ini akan dibuat dengan menggunakan dua sensor yaitu sensor cahaya dan sensor hujan 

sebagai pendeteksi cuaca. Sistem ini dibuat dengan menggunakan metode prototype dengan merancang  market berupa miniatur rumah sehingga dapat tervisualisasikan dengan nyata. Ketika sensor cahaya  mendeteksi cahaya dan sensor hujan tidak mendeteksi adanya air hujan maka atap akan membuka, jika  sensor cahaya mendeteksi cahaya dan sensor hujan mendeteksi adanya air hujan maka atap akan menutup,  jika sensor cahaya tidak mendeteksi adanya cahaya dan sensor hujan mendeteksi adanya air hujan maka  atap akan menutupn dan jika sensor cahaya tidak mendeteksi adanya cahaya dan sensor hujan tidak  mendeteksi adanya air hujan maka atap akan tertutup. Jadi saat kondisi cuaca cerah dan tidak hujan atap  akan membuka dan jemuran mendapatkan sinar matahari untuk mengeringkannya tetapi jika kondisi  mendung, gerimis ataupun hujan maka atap akan mentup sehingga jemuran tidak kehujanan.