Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Yos Sudarso Purwokerto melaksanakan Wisuda XIV Sarjana dan Ahli Madya Komputer di Hotel Java Heritage, Purwokerto, Senin (21/10/2024). Dari 49 orang wisudawan, sebanyak 8 orang meraih predikat “Dengan Pujian” atau Cum Laude. Prosesi wisuda dimeriahkan oleh tari lengger khas Banyumas yang ditarikan secara massal.
Sebanyak 28 lulusan adalah Sarjana Program Studi Sistem Informasi, 2 lulusan Sarjana Program Studi Teknik Informatika, 4 lulusan Sarjana Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, serta 15 lulusan Ahli Madya Komputer Program Studi Komputerisasi Akuntansi.
Delapan mahasiswa meraih predikat dengan pujian. Mereka terdiri dari 4 mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi S1 yakni Norbertus Junius Kevin Wibowo, Prayogo Sindurojo Kusumojati, Brigita Maila Feriyani Wensen dan Dwi Arso Ari Saputra. Tiga mahasiswa dari Program Studi Komputerisasi Akuntansi D3 yakni Nicholaus Jamrewav, Angelica Lulu Setiani dan Cece Lestari. Kemudian satu mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika S1 atas nama Andreas Novian Dwi Priambodo.
Ketua STIKOM Yos Sudarso Purwokerto Romanus Edy Prabowo, S.Si., M.Sc., Ph.D menyampaikan, setiap kesulitan, baik di dalam maupun di luar kelas, telah membentuk para wisudawan menjadi pribadi yang lebih dewasa baik dalam keilmuan, ketangguhan dalam menyusun strategi, maupun dalam kerja sama dan integritas.
”Saat ini, di tengah perkembangan dunia yang semakin cepat, para sarjana dan ahli madya baru STIKOM Yos Sudarso telah memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan, kedewasaan, dan nilai-nilai yang telah kalian pelajari di kampus ini. Masa depan yang lebih baik menanti, dan kalian siap untuk meraihnya,” kata Romanus.
Romanus menyampaikan, momen wisuda ini menjadi kebanggan dan kebahagiaan karena STIKOM Yos Sudarso telah menghantarkan para muda ini menjadi lulusan yang cerdas dan siap menghadapi dunia. ”Sebagian dari kalian telah diterima bekerja di berbagai tempat, melanjutkan studi, atau bahkan merintis usaha mandiri. Untuk semua pencapaian ini, saya secara pribadi, serta atas nama STIKOM Yos Sudarso, mengucapkan proficiat atas promosi kesarjanaan dan keahlimadyaan para lulusan,” ujarnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, Romanus melanjutkan, pihaknya menyadari pentingnya beradaptasi dan terus memperbaiki diri. ”Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi STIKOM Yos Sudarso di tengah masyarakat dengan menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat Cerdas. Kami terus memperbarui standar pendidikan kami, mengintegrasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurikulum, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat yang semakin cerdas dan berbasis teknologi,” paparnya.
Ketua Yayasan Karya Perutusan Dr. Antonius Ary Setyawan, S.S., M.A. menyampaikan, hari ini adalah awal dari babak baru dalam hidup para wisudawan. “Kami berharap para wisudawan dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan di dunia nyata. Jadilah profesional yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian terhadap masyarakat. Dalam era digital saat ini, tantangan akan semakin besar, namun kami yakin para wisudawan siap untuk menghadapinya. Jaga baik-baik nama almamater anda dengan bekerja jujur, disiplin, dan tanggung jawab,” kata Ary.
Angelica Lulu Setiani (21) wisudawati dengan peraih predikat ”Dengan Pujian” bersyukur atas momen wisuda ini. Raihan IPK 4 pada awal perjalanan kuliah kian memompa semangatnya untuk terus mengukir prestasi. ” Dapat IPK 4 itu bikin semangat. Kalau bisa sempurna, ya dikejar,” ujar Lulu yang kini telah bekerja sebagai sekretaris Yayasan Karya Perutusan.
Putri tunggal dari pasangan Bapak Suharto dan Ibu Woro Srihastuti ini banyak menghabiskan waktunya di kampus baik untuk kuliah, ikut penelitian dosen, maupun aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. “Dulu saat SMA, saya takut mengungkapkan pendapat atau berbicara. Selama kuliah di STIKOM, saya belajar untuk berani menyampaikan pendapat dan dosen-dosennya juga mendorong mahasiswa untuk berani aktif,” tuturnya.
Kendati sempat merasa down ketika gagal masuk seleksi perguruan tinggi negeri, Lulu tetap bersemangat mengembangkan diri dan berkuliah di STIKOM Yos Sudarso dengan beasiswa. Dia selalu teringat pesan ibundanya yang mengenyam pendidikan akhir di bangku SMA. ”Ibu bilang, kamu kuliah, kejar sekolah setinggi mungkin. Ibu hanya bisa bantu, kasih ilmu, bukan uang. Jadi kamu harus bisa mandiri,” kata Lulu menirukan wejangan ibundanya.
Bagi Lulu, STIKOM Yos Sudarso sudah menjadi seperti rumah keduanya. “Saya merasa nyaman di sini. Saya anggap Stikom sebagai rumah kedua. Walaupun ini kampus kecil, ke depan pasti akan lebih besar dan lebih berpengaruh. Untuk adik tingkat, jangan malu dan gengsi kuliah di STIKOM. Kuliah di STIKOM itu bisa dapat banyak hal baru dan pengalaman baru yang bermanfaat,” katanya.
Pada penghujung acara wisuda, seluruh hadirin diajak menari lengger khas Banyumas. Tari lengger ini digelar untuk terus melestarikan nilai-nilai kemanusiaan pada seni tradisi dari generasi ke generasi, dari masa ke masa. Diharapkan warisan dari leluhur ini tetap tertanam baik di dalam tubuh dan jiwa setiap masyarakat Banyumas. Seperti diketahui, tarian lengger ini baru saja memecahkan rekor MURI di Kabupaten Banyumas sebagai pengadaan Penari Lengger terbanyak yaitu sebanyak 10.000 Lengger.
Penulis: Wilibrodus Megandika