SMA Bruderan baru saja menggelar sosialisasi tentang Internet of Things (IoT) yang diikuti oleh siswa kelas 10 hingga 12. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Rekayasa Teknologi Tepat Guna, yang berlangsung selama dua minggu.
Sosialisasi ini dibawakan oleh Christy Mahendra, S.Kom., M.Kom yang juga didampingi oleh dua mahasiswa dari STIKOM Yos Sudarso Purwokerto, yaitu Andika Nur Kristiantio dari program studi Sistem Informasi dan Andreas Novi Dwiantoro dari program studi Teknik Informatika.
“IoT sendiri adalah konsep di mana berbagai perangkat, seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya, terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan internet,” jelas Christy Mahendra, S.Kom., M.Kom.
Dalam kesempatan ini, Andre juga mendemokan proyek IoT yang dikembangkannya sebagai tugas akhir yaitu sensor pendeteksi kebakaran. Proyek ini mendapat perhatian khusus dari para siswa karena aplikasi teknologi IoT yang ditunjukkan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
SMA Bruderan Purwokerto di tahun ini mengambil tema P5 mengenai Teknologi Rekayasa Tepat Guna. Tujuan dari tema ini adalah untuk mengasah kreativitas siswa dalam memanfaatkan IoT dalam kehidupan sehari-hari.
Maria Eni H, S.Si, selaku koordinator kegiatan P5 di SMA Bruderan, menjelaskan bahwa P5 adalah bagian dari kurikulum wajib Kurikulum Merdeka Belajar. "P5 diikuti oleh seluruh siswa kelas 10-12 dan terbagi menjadi dua sesi. Output dari kegiatan ini adalah siswa dapat mempelajari teknologi tepat guna dan menghasilkan produk, prototipe, atau miniatur," jelas Maria.
Dalam pelaksanaan P5 ini, setiap kelas dibagi menjadi dua hingga tiga kelompok yang bertugas membuat sebuah produk atau prototype. Para guru berperan aktif dalam membimbing siswa, mulai dari tahap perencanaan ide hingga akhirnya menghasilkan produk yang diharapkan.
Salah satu siswa kelas 12, Darren, mengungkapkan bahwa setelah mengikuti sosialisasi P5, dirinya menjadi lebih termotivasi untuk mencari tahu dan mengembangkan teknologi yang ada di sekitarnya.
Christy Mahendra, S.Kom., M.Kom dalam pemaparan materinya juga memberikan motivasi kepada para siswa untuk terus berinovasi dan tidak kalah dengan kreativitas yang ditunjukkan oleh anak-anak di daerah lain.
"Saya ingin melihat anak-anak di Jawa menunjukkan kreativitas menggunakan teknologi dan jangan kalah dengan teman-teman di Ende ya," ujar Christy Mahendra, S.Kom., M. Kom menutup kegiatan seminar rekayasa dan teknologi.