Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto berlangsung dengan penuh antusiasme dari Senin (9/9/2024) hingga Kamis (19/9/2024. Sebanyak 155 mahasiswa baru berpartisipasi dalam berbagai kegiatan edukatif yang mencakup pelatihan bela negara, penyuluhan kesehatan dan narkoba, kuliah umum tentang IoT, serta diskusi isu-isu terkini.
Kegiatan PKKMB diawali dengan Sidang Senat Terbuka Senat, yang bertema "Karakter dan Digitalisasi" dengan jargon "Character in Action, Technology in Hand, Success in Sight."
"Selamat datang mahasiswa baru yang telah bergabung dengan keluarga besar STIKom Yos Sudarso Purwokerto. Kami menerima dengan sangat antusias kedatangan saudara semua yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," kata Romanus Edy Prabowo, S.Si., M.Sc., Ph.D, Ketua STIKOM Yos Sudarso dalam sambutannya.
Ketua PKKMB, Dhany Faizal Racma, M.Kom., menjelaskan bahwa tema "Karakter dan Digitalisasi" bertujuan membekali mahasiswa dengan karakter kuat untuk menghadapi tantangan global serta menguasai teknologi di era digital. Jargon yang diusung mencerminkan harapan agar mahasiswa mampu mengintegrasikan karakter dan teknologi untuk meraih kesuksesan.
Kuliah Umum bersama Nahar Mardiyanto, M.Kom., Ph.D., dengan tema Internet of Things (IoT): Connecting the World menjadi acara unggulan dari rangkaian PKKMB. Ia memaparkan berbagai contoh praktis dalam penerapan IoT, seperti Flightradar24 yang memanfaatkan perangkat ADS-B untuk melacak pergerakan pesawat, serta Google Maps yang mendeteksi kemacetan berdasarkan data lokasi pengguna.
“IoT tidak hanya terbatas pada perangkat fisik, tetapi juga memberikan kesan memiliki tanpa benar-benar memiliki aset, seperti yang dilakukan oleh Traveloka dan Grab. Meskipun kedua perusahaan ini tidak memiliki pesawat atau kendaraan, mereka mampu meraup keuntungan besar melalui pengolahan data dari pengguna.” Jelas Nahar Mardiyanto, M.Kom., Ph.D.
Mahasiswa baru juga mengikuti pelatihan fisik dan mental bersama jajaran TNI dari Kodim 0701/Banyumas. Kapten Inf Nurkolis turut menyampaikan materi bela negara yang berfokus pada pentingnya menjaga disiplin dan cinta tanah air. "Bela negara tidak hanya terkait dengan militer, tapi juga melalui tindakan sehari-hari, seperti berkontribusi positif di lingkungan kampus," ujar Kapten Nurkolis.
Edukasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui penyuluhan yang membahas bahaya penyalahgunaan narkoba juga dilaksanakan dalam rangkaian PKKMB. Yuni Gunawan, S.I.Kom menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam melawan peredaran narkoba di lingkungan kampus.
“Mahasiswa harus memahami bahwa narkoba merusak masa depan dan dapat menghancurkan potensi akademik, dan jangan sampai kita bertemu dimanapun saat BNN melakukan pemeriksaan lokasi yang terindikasi narkoba. Apabila kita bertemu, berarti Anda berada di tempat yang berbahaya”, kata Yuni Gunawan, S.I.Kom selaku penyuluh narkoba dari BNN Kabupaten Banyumas.
Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI) turut hadir memberikan penyuluhan mengenai pentingnya HIV dan AIDS. Mahasiswa diajak untuk memahami lebih lanjut mengenai bahayanya melakukan pergaulan bebas dan berhubungan badan sebelum menikah.
“PFA atau Psychological First Aid adalah pertolongan psikologis pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami peristiwa traumatis, bencana alam, krisis individu, atau situasi darurat kesehatan. PFA bertujuan untuk mengurangi gejala stres dan membantu pemulihan korban.” Jelas dr. Ivonne Rusyandari.
PKKMB kali ini juga menyelenggarakan kegiatan debat mahasiswa yang membahas isu-isu terkini, seperti tantangan generasi muda dalam era digital seperti game online, politik identitas dan peran teknologi dalam keamanan data diri serta keuangan. Kegiatan debat ini dirancang untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi mahasiswa.
Salah satu peserta dari Kelompok Anjani, Lukas Malindir, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, merasa sangat bangga dan puas setelah berpartisipasi dalam lomba ini. "Lomba debat ini memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan berbicara di depan umum, serta menjadi pengalaman menarik sebagai langkah awal di dunia perkuliahan," ujarnya.
Selain dengan adanya debat, mahasiswa baru juga diajak berpartisipasi dalam Hari Tanpa Minyak. Tema ini diangkat sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat di kalangan mahasiswa dan dianjurkan membawa bekal berupa aneka rebusan.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Marsell Stefen Lontaan, mahasiswa Program Studi Informasi menjelaskan bahwa alasan diadakannya acara ini adalah untuk mengajak mahasiswa lebih peduli terhadap kesehatan melalui makanan yang lebih sehat. Ia juga menekankan pentingnya membiasakan diri dengan makanan bergizi, seperti jagung, singkong, dan ubi rebus yang disajikan pada kegiatan ini.
“Anak muda sekarang lebih sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti gorengan dan makanan cepat saji, yang dilakukan setiap hari. Maka dari itu, saat PKKMB ini, kami ingin satu hari di mana kita hanya mengkonsumsi makanan sehat, tanpa minyak,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan PKKMB ditutup dengan malam keakraban dan pengenalan budaya lokal bagi mahasiswa baru yang berasal dari luar pulau Jawa. Dengan adanya berbagai sesi edukasi dan kegiatan interaktif, PKKMB STIKOM Yos Sudarso Purwokerto 2024 tidak hanya mempersiapkan mahasiswa baru secara akademis, tetapi juga membekali mereka dengan wawasan penting tentang bela negara, kesehatan, dan kehidupan sosial yang sehat dan bertanggung jawab.
Penulis: Berlian Tiara Okta Sari dan Naomi Yunika
Penyunting: Gabriel Rosa