Dosen STIKOM Yos Sudarso Raih Juara 3 dalam Workshop Pembelajaran Andragogi Berbasis Driyarkara
Dosen STIKOM Yos Sudarso, Rosa Ratri Kusuma Hariningsih, S.Pd., M.Sc, berhasil meraih juara 3 dalam ajang Workshop Pembelajaran Andragogi Berbasis Driyarkara yang diselenggarakan pada 12-14 November 2024 di Bandungan, Semarang. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri karena STIKOM Yos Sudarso saat itu belum resmi tergabung dalam Jaringan Pembelajaran APTIK.
Workshop ini menghadirkan Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU), Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si., sebagai pemateri utama, didampingi dua fasilitator yang sebelumnya menjadi finalis dan meraih juara dalam kompetisi serupa tahun lalu. Tujuan adanya workshop ini memberikan wawasan kepada peserta mengenai perutusan dan mandat Gereja dalam dunia pendidikan, terutama dalam mendukung konsep Merdeka Belajar.
Selama kegiatan, peserta diberikan pelatihan untuk menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis experience learning, yaitu metode yang mendorong mahasiswa untuk menemukan sendiri apa yang akan mereka pelajari.
Sebagai bagian dari evaluasi, peserta diminta menghasilkan berbagai bentuk laporan hasil pembelajaran, seperti video testimoni mahasiswa, refleksi tulisan tangan, serta infografis mengenai proses dan keunikan metode pembelajaran. Meskipun output ini tidak diwajibkan, hasil yang dikumpulkan Rosa Ratri dan timnya menarik perhatian juri APTIK, sehingga berhasil masuk ke tahap final penjurian.
Dalam tahap final, Rosa Ratri menjalani wawancara daring dengan juri APTIK, yang menilai efektivitas metode pembelajaran yang diterapkan. “Dalam wawancara, saya menjelaskan bagaimana mahasiswa merespons metode ini, perbedaannya dengan pembelajaran konvensional, serta tantangan dalam menerapkannya. Mahasiswa ditantang untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga menemukan dan menerapkan ilmu itu sendiri,” ujar Rosa Ratri.
Setelah melalui proses seleksi ketat, Rosa berhasil meraih juara 3 dari total enam finalis. Penghargaan yang diterima berupa piagam serta hadiah uang tunai. “Jujur, saya tidak menyangka bisa menjadi finalis, apalagi meraih juara. Saya hanya ingin mengabadikan pengalaman pembelajaran yang menurut saya sangat menarik ini,” tambahnya.
Menariknya, saat workshop berlangsung, STIKOM Yos Sudarso belum resmi tergabung dalam APTIK. Hal ini juga diakui oleh Ferdinandus Hindiarto, yang mengundang STIKOM untuk berpartisipasi dalam workshop sebagai langkah awal menuju keanggotaan. “STIKOM Yos Sudarso memang belum resmi di APTIK saat itu, tetapi mereka sudah mampu menunjukkan kualitas pembelajaran yang sangat baik hingga masuk final,” ujar Ferdinandus Hindiarto.
Setelah melalui proses administratif, STIKOM Yos Sudarso akhirnya resmi bergabung dengan APTIK dalam Kongres ke-42 yang diselenggarakan pada 6-8 Maret 2025. Dengan keanggotaan ini, STIKOM diharapkan dapat memperluas jaringan kerja sama dengan universitas-universitas katolik lainnya serta terus berkontribusi dalam pengembangan pembelajaran berbasis andragogi.
Ke depan, Rosa Rosa Ratri berharap lebih banyak dosen STIKOM yang dapat berpartisipasi dalam workshop tahunan ini agar manfaat dari pendekatan andragogi driyarkara dapat dirasakan lebih luas. “Harapannya, di tahun-tahun mendatang akan ada lebih banyak dosen yang ikut serta. Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi bagaimana kita bisa terus mengembangkan pembelajaran yang lebih bermakna bagi mahasiswa,” pungkasnya.
Penulis: Gabriel Rosa